English version
See also:

Cooperation meluncurkan fasilitas pelatihan mendalam



Semarang (Indonesia), 4 Mei 2011 - Antara tanggal 28 Februari dan 11 Maret, Program Manajemen Investigasi Senior disampaikan di Jakarta Centre for Law Enforcement Cooperation (JCLEC). Program ini melengkapi para manajer senior Kepolisian Negara Republik Indonesia dengan pemahaman tentang kejahatan transnasional, peralatan yang diperlukan untuk membuat keputusan strategis dan untuk mengantisipasi risiko melalui pengumpulan informasi intelijen.



Dalam rangka mempertajam kecakapan pengambilan keputusan staf manajemen senior Kepolisian Negara Republik Indonesia, latihan simulasi waktu nyata dilakukan dengan memanfaatkan fasilitas pelatihan mendalam yang baru dikembangkan mendalam di Jakarta Centre for Law Enforcement Cooperation.

Pembelajaran Mendalam biasanya melibatkan beberapa kelompok kecil peserta yang terdiri dari empat sampai tujuh orang dalam latihan berbasis skenario. Realisme ditingkatkan melalui penggunaan berbagai masukan seperti video, rekaman suara, catatan telepon dan dokumen tertulis dalam upaya untuk menduplikasi suatu lingkungan kerja. Kelompok-kelompok tersebut bekerja sebagai unit untuk menghadapi tantangan yang disajikan oleh situasi yang sedang berlangsung dan keputusan mereka dicatat. Semua kelompok menerima masukan yang sama tetapi keputusan mereka selalu berbeda. Kelompok-kelompok tersebut pada gilirannya duduk bersama untuk mendiskusikan pertimbangan dan keputusan yang mereka ambil. Dengan demikian, mereka mampu mengembangkan kemampuan dan pemahaman.



Proyek Kejahatan Transnasional dan Hukum Pidana UNODC terus berupaya untuk pengembangan lebih lanjut dalam desain, penyampaian, implementasi, dan evaluasi program pelatihannya. Oleh karena itu, sekarang Kantor proyek Kejahatan Transnasional dan Hukum Pidana UNODC telah menerapkan evaluasi lebih lanjut untuk program pelatihan mendalam. Ada dua jenis pengujian sebelum dan sesudah tes pada satu bagan. Salah satunya adalah apa yang disebut 'Penilaian Subyektif Diri' dan yang lainnya disebut 'Tes Obyektif. Dalam evaluasi subyektif para peserta menilai diri mereka sendiri terhadap pertanyaan yang diajukan pra dan pasca program, dengan nilai maksimum 5. Dalam evaluasi obyektif, pilihan berganda berbasis ilmu pengetahuan diterapkan untuk menilai tingkat pengetahuan para peserta dan nilai maksimum dalam tes ini adalah 9.

Evaluasi awal dari pelatihan ini menunjukkan peningkatan pengetahuan tentang topik dan tingkat kepuasan siswa yang tinggi. Peserta Program Manajemen Investigasi Senior menyatakan bahwa pelatihan ini merupakan pengalaman yang baru dan menarik. Mereka benar-benar merasakan tekanan dan realisme kondisi kejadian pada saat pelatihan. Peserta juga menyatakan bahwa sesi tanya jawab sangat berharga dalam proses pengembangan ide-ide dan pemahaman pentingnya proses pengambilan keputusan untuk para manajemen senior dalam menegakan hukum.

Program Manajemen Investigasi Senior ini difasilitasi oleh para ahli dari National Policing Improvement Agency Inggris dan total 46 siswa telah dilatih dalam mata pelajaran seperti manajemen strategis, operasional dan taktik penyelidikan, siklus intelijen, pemetaan kejahatan dan manajemen risiko, kecakapan pengembangan strategi dan pengambilan keputusan, serta metode-metode peningkatan kerjasama penegakan hukum skala internasional.

Pelatihan ini adalah yang pertama dari dua program yang akan dilakukan tahun ini sebagai bagian dari proyek yang didanai oleh Komisi Eropa yang dilaksanakan oleh UNODC dan dirancang untuk membantu Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam menangani insiden kritis.