English version
See also:

UNODC melengkapi pelatih lokal dengan keahlian profesional di Indonesia



Semarang (Indonesia), 2 Maret 2011
- Pada tanggal 24 Januari program pembinaan pelatih yang berdurasi dua minggu diluncurkan di the Jakarta Centre for Law Enforcement Cooperation, Semarang, Jawa Tengah. Dilaksanakan oleh UNODC, program pembinaan pelatih ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas pelatih yang sudah berpengalaman dari berbagai lembaga penegak hukum. Para peserta adalah pejabat yang memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan dan memberikan pelatihan tentang topik-topik seperti investigasi, kejahatan transnasional, terorisme, pengumpulan data intelijen, kepemimpinan dan standar profesional.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan profesional peserta yang didorong untuk memberikan paket 'melatih pelatih' kembali ke pusat pelatihan mereka masing-masing dan untuk meningkatkan kumpulan presenter lokal yang tersedia untuk program lebih lanjut di Jakarta Centre for Law Enforcement Cooperation. Pada akhirnya, masyarakat Indonesia akan diuntungkan karena kapasitas penegakan hukum yang diperkuat akan membantu untuk mengikis ancaman kejahatan transnasional, sehingga dapat meningkatkan supremasi hukum dan keamanan di Indonesia.

Melihat keahlian dari para pelatih yang menghadiri program ini, fokus pelatihan adalah untuk menjelaskan pentingnya mengadopsi berbagai metode pengajaran untuk melibatkan siswa dengan gaya belajar yang berbeda. Hal ini membutuhkan perubahan pola pikir dari berpusat pada guru menjadi berpusat pada siswa, yang berarti bahwa fokusnya adalah pada kebutuhan belajar siswa bukan guru. "Saya telah menerapkan hasil pembelajaran dari program pembinaan pelatih yang saya terima di Jakarta Centre for Law Enforcement Cooperation langsung dengan guru-guru dari Pusat Pendidikan Intelijen Kepolisian Negara Republik Indonesia. Mereka sangat menyukainya dan menerima metode pembelajaran baru karena mereka menganggap metode ini sangat efektif", sebut seorang peserta pelatihan.

Dalam rangka menunjukkan efektivitas metode penyampaian yang berbeda, modul dua minggu ini benar-benar memanfaatkan berbagai metode pengajaran. Pelatihan terdiri dari campuran kuliah master interaktif, kerja kelompok sindikasi dan presentasi oleh peserta untuk mengkonsolidasikan pembelajaran. Dengan demikian, pelatihan ini memberikan kesempatan untuk terus memperbaiki dan mengembangkan keterampilan presentasi.

Penilaian sebelum dan sesudah pelatihan yang dilakukan oleh UNODC jelas menyoroti efektivitas pelatihan. 70 persen peningkatan pengetahuan tercatat antara tes yang diambil sebelum pelatihan dan tes yang diambil setelah pelatihan selesai. Sebanyak 50 peserta pelatihan berpartisipasi dalam modul pertama dari program pengembangan pelatih, termasuk 36 wakil yang berasal dari Kepolisian Negara Republk Indonesia, enam dari Komisi Pemberantasan Korupsi, dua dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan dan enam dari Kejaksaan Agung.

Di bawah proyek UNODC yang didanai Uni Eropa "Support to improved security by provision of capacity building to the Jakarta Centre for Law Enforcement Cooperation" pelatihan ini disampaikan bersama para ahli pelatihan nasional dan pelatih dari Charles Sturt University Australia.